Rabu, 22 September 2010

HATI ADALAH CERMIN

    Sebuah janji yang ditepati oleh Allah Swt bagi orang yang sempurna melaksanakan puasa di bulan Ramadhan ialah diampuninya segala dosa seorang hamba,baik yang dosa terdahulu dan yang akan datang, dengan kata lain, manusia tersebut digolongkan hamba yang tidak berdosa atau berhati bersih.
    Hati adalah cermin pribadi setiap manusia. lalu cermin model manakah yg kita miliki dalam hati kita ? apakah hati kita bersih laksana cermin yg berkliau, sehingga mamantulkan perbuatan yg baik, atau yg kotor dan buram yg membuat kita selalu kotor ? Hal ini tergantung bagaimana kita merawat cermin itu. bila kita membiarkan cermin kita kotor ,maka pantulan cahaya hati kita pasti kotor. kebeningan dan keburaman hati tergantung bagaimana kita menjaganya, ketika kita suka beramal soleh maka hati kita akan selalu bening, dan ketika kita berbuat salah hati kita menjadi kotor.
   Imam Al-Ghozali dalam Ihya Ulum al-Din menerangkan, bahwa hati manusia berkumpul 4 sifat yaitu :
1. Sabu'iyah ( kebuasan )
2. Bahimiyah  (kebinatangan )
3. Syaithoniyah  ( kesetanan )
4. Rabbaniyah  (ketuhanan )
Masing-masing sifat ini bekerja saling mengalahkan tergantung manusia itu sendiri. kalau sifat Rabbaniyah yg menang, akan muncul pribadi yg baik, seperti mampu menahan hawa nafsu, qona'ah iffah zuhud, jujur , tawadhu' , dan sifat baik lainnya, manusia dgn hati yg demikian ,senantiasa mengigat Allah Swt. maka jiwanya selalu tenang dan tentram, '' ingatlah, hanya dengan mengigat Allah Swt hati akan tentram ".(QS.al-Ra'd:28). inilah hati orang yg beriman, tidak ada kebencian, kedengkian, kesombongan , dan penyakit hati lain nya yg selalu bersarang didadanya. hal ini juga disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw," Hati itu ada 4: hati yg bersih , DiDalamnya ada pelita yg bersinar< maka itulah hati orang Mu'min, Hati yg hitam,Yaitu hati orang kafir, Hati Yg tertutup, yaitu hati orang munafik,dan Hati yg dilapis, itulah hati orang yg didalamnya ada iman dan nifak". (HR.Ahmad & Thabrani)
   Sementara hati yg kotor, tentunya mencerminkan perbuatan kotor juga, inilah hati orang kafir. perbuatan yg dilakukannya selalu jelek dan bertentangan dengan perintah Allah swt. hal ini terjadi karena cerminan hati yg kotor itu. akibatnya memantul pada perbuatannya. allah Swt menyebutkan dengan hati yg telah terkunci dari kebenaran,Baginya,dinasihati atau tidak, diperingati atau tidak sama saja. karena cerminan hatinya telah terkunci dgn kekotoran. " Allah Swt telah mengunci mata hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka tertutup,Baginya siksa yg sangat pedih". (QS Al Baqoroh :6)
   Sedangkan  bagi orang munafik, di hati mereka terdapat penyakit, ketika dikatakan kepada mereka " jangan kamu berbuat kerusakan di muka bumi , mereka menjawab, " sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan, Padahal mereka itulah orang-orang yang berbuat kerusakan, tapimereka tidak sadar". (QS. Al-Baqoroh :10-12)
   Begitulah fenomena sebuah hati yang merupakan cermin bagi setiap tindaj tanduk manusia. bila cermin itu bening, maka yang akan memantul adalah perbuatan baik. sebaliknya , bila hati itu kotor maka yang akan muncul adalah suara atau jeritan serta perbuatan jelek dan maksiat. karenanya bila ada yang mengatakan " hati nurani adalah suara kebenaran" itu tidak benar selalu. ini tergantung dari mana hati nurani itu dibisikkan, kalau hati nurani orang yang beriman yang membisikkan adalah Tuhan, tetapi hati nurani orang kafir dan orang munafik yg membisikkan adalah keburukan dan penipuan. Dan itu adalah dari syetan. karena itulah , bagi setiap orang beriman di perintahkan untuk selalu menjaga kebeningan hatinya. yakni dengan cara menjalankan perintah Allah Swt. dengan begitu ia selalu menjaga kebeningan hati.sehingga cermin yg ada dihatinya selalu bersih dan denagang sendirinya akan memunculkan perbuatan yg baik dan benar. pengalaman Ramadhan mestinya menjadi proses pembersihan dan pembeningan hati menuju zat yang Suci guna mendapat fitrah yg HAKIKI.

Oleh. Suhada ( penulis adalah pimpinan pondok pesantren An-Namiyah Pondok betung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar