Senin, 26 Desember 2011

'' Narimo ing Pandum "


Siang itu…si tono terliat berjalan terburu-buru,,,,,,
Sambil menenteng sebuah bungkusan ,tak henti-hentinya mulutnya komat-kamit
Entah apa yang dia ucapkan, wajahnya begitu tegang seolah-olah menahan beban yang begitu berat
Tak beberapa lama dia berhenti di sebuah  pekarangan rumah yang tampak berserakan dengan daun-
daun kering seakan terlihat begitu tak terawat, tampak terlihat  sebuah rumah kecil dengan dinding
yang terbuat dari anyaman bambu dan beratapkan daun lontar,,,,sayup-sayup terdengar lirih sebuah
 rintihan……Kecil dari dalam rumah kecil itu…..buru-buru tono membuka pintu rumah itu…..mak..tono
pulang mak….Teriak tono…didalam rumah berukuran 4x6 yang terbuat dari bambu….disitulah mak
sitono hidup sendiri menghabiskan masa tuanya…….yang sakit-sakitanKarena selama ini si tono berjuang
mencari rejeki di Jakarta, kota yang begitu krjam bagi orang-orang yang tidak mempunyai keahlian dan
ketrampilan,,,,,,sudah 6 bulan tono meninggalkan sang ibu untuk mengadu nasib di Jakarta demi
kelangsungan hidupnya…..,Begitu berat pengorbanan sitono menjalani hidup tanpa sosok seorang
 ayah….ayah tono meninggal dalam kecelakaan kapal laut saat membawany pergi merantau ke negeri orang…….
Kala itu tono masih berumur 10 tahun saat ayah tercintanya meninggalkan untuk selama-lamanya..
Dalam keterbatasan itulah tono berjanji dalam hatinya…aku harus bias membahagiakan mak tercinta..
Dia rela meninggalkan sekolah dan membantu makny mencari nafkah…yang kala itu sebagai buruh tani
Dalam kesederhanaan dia lalui dengan penuh kesabaran dan keikhlasan .
Yang paling di ingat oleh tono kata-kata si mak kepadanya waktu dia kecil,,,,,,,le anak ku…kowe kudu iso
‘’NARIMO ING PANDUM ‘’ yo le opo sing di gariske gusti Allah kata mak ke pada tono….
dalam perjalannya tono mencoba meresapi dan memahami arti kata-kata itu……suata ketika tono
bertemu dengan sesepuh didesanya….lalu tono mengutarakan kebinggungannya itu dan kegalauannya
untuk mencari makna kata2 narimo ing pandum tersebut….mulailah sesepuh itu member wejangan
kepada tono……ngene loh le….Narimo ing pandum iku…sebenare…selalu bersyukur atas   segala nikmat
dan karunia yang allah berikan dan tak lupa berusaha untuk melakukan hal-hal yang baik  untuk diri
sendiri dan orang lain……banyak orang yang selama ini salah mengartikan  narimo ing pandum dengan pasrah menerima keadaan tanpa berusaha….
Setelah mendapatkan   jawaban     atas semua  uneg-unegnya selama ini..tono berjanji dalam hati  akan
Selalu   bersyukur atas semua yang Allah berikan… karena semua  yang   dimiliknya  didunia ini hanyalah
titipan Allah dan akan kembali kepada Nya..


by, Cah ndheso  
26 december 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar